Perkuat Kapasitas Perempuan, Tingkatkan Literasi Hadapi Hoaks di Ranah Digital

Jakarta, Kominfo –  Kehidupan sehari-hari saat ini tidak bisa dipisahkan dari dunia digital. Bagi perempuan Indonesia saat ini sektor digital menjadi peluang usaha yang  memiliki kontribusi dalam ekonomi keluarga.  Tentu saja agar memastikan berdampak luas, membutuhkan penguatan kapasitas, termasuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara produktif, termasuk cerdas dalam menyebarkan informasi. 

Asisten Deputi Infrastruktur dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan  Perlindungan Anak Ratna Susianawati menilai saat ini perempuan memiliki potensi besar berperan dalam dunia digital.  “Ada fakta yang menarik, pengguna e-commerce Indonesia didominasi oleh perempuan. Mereka adalah perempuan yang produktif. Menjadi tantangan berikutnya adalah bagaimana memperkuat kapasitas, karena aktivitas perempuan bukan hanya untuk dirinya tapi untuk keluarganya dalam bidang ekonomi,” katanya dalam pembukaan Seminar Nasional Perempuan Cerdas dan Santun di Era Digital di Ruang Anantakupa, Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (17/04/2018).

Ratna Susianawati mengupas banyak aspek yang bisa diperankan perempuan secara cerdas. Namun, membutuhkan penguatan kapasitas agar mampu memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. “Saat ini perempuan bisa jadi ibu, pegawai dan usahawati, tapi diperlukan literasi digital dan dorongan untuk mempelajrai dan menguasai TIK agar sebelum perempuan terjun untuk urusan bisnis seharusnya mampu menyelesaikan persoalan di sekitarnya,” jelasnya.

Dalam pandangan Asdep Infrastruktur dan Lingkungan KPPPA, kecerdasan penggunaan akses harus diiringi dengan kesantunan. “Akses informasi perlu diimbangi dengan kapasitas untuk melakukan filter atas informasi yang ada. Contohnya penyikapan atas konten berita hoaks. Perempuan itu biasanya sangat cepat dan mudah untuk share,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Ratna menyarankan kepada semua peserta seminar agar lebih hati-hati dan teliti. “Kadang kita terkecoh, oleh karena itu harus hati-hati jangan sampai langsung di-share. Urusan WA untuk online itulah kekuatan perempuan cepat share, karena itu diperlukan kemampuan untuk memfilter dan kecerdasan ketika menerima semua berita, harus berhati-hati,” tuturnya.

Peringatan Hari Kartini tahun ini diperingati lebih meriah di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Bukan tanpa alasan, menurut Sekretaris Jenderal Farida Dwi Cahyarini hal itu ditujukan agar bisa mendorong pemberdayaan perempuan di lingkungan Kementerian Kominfo. “Hari ini akan dimulai peringatan Hari Kartini, kali ini melibatkan ekonomi rakyat dalam bentuk bazar. Selain itu akan ada seminar, lomba, dan terakhir ada pengecekan kesehatan untuk tim yang ikut lomba kesehatan,” katanya dalam Pembukaan Bazar dan Seminar Nasional.  

Menurut Sekjen Kementerian Kominfo kegiatan yang digagas Dharma Wanita Kementerian Kominfo itu diharapkan bisa bermanfaat. “Saya baru kali ini saya pakai baju dari Palembang. Saya biasanya gunakan pakaian Jawa, tapi karena saya Indonesia saya juga menghargai kawan yang menggunakan baju seprti rumbai-rumbai ini,” jelasnya sembari mengapresiasi ide peserta Seminar Nasional yang mengenakan pakaian adat daerah.

Sepanjang penyelenggaraan Hari Kartini di Kementerian Kominfo, kali ini adalah rekor tersendiri ASN yang memakai baju adat Nusantara terbanyak, mencapai 250 orang ASN. “Di akhir acara ada pengumuman paling keren, interaktif dan atraktif yang mengenakan pakaian adat nusantara,” jelasnya..